Pengendalian OPT Untuk Jaga Kemulusan Buah
Buah yang mulus tentu menjadi harapan bagi petani. Dengan kualitas buah yang bagus akan meningkatkan harga sekaligus menarik minat konsumen/pembeli.
Dalam membudidayakan jeruk permasalahan buah yang burik masih banyak dialami petani. Kondisi ini akan menghambat masuknya buah ke pasar modern. Selain itu harga pun akan turun.
Burik kusam disebabkan oleh serangan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Ada beberapa jenis yang menyebabkan buah menjadi burik/tidak mulus diantaranya, kutu sisik yang berakibat pada buah dapat menurunkan kualitas, karena kotor dan bila dibersihkan meninggalkan bercak-bercak hijau atau kuning pada kulit buah.
Pengendalian kutu sisik dapat dilakukan dengan pelaburan batang dengan bubur california, pemangkasan untuk menjaga kelembaban tajuk, dan bisa dengan pestisida berbahan aktif abamektin, metomyl dan yang sesuai. Kutu sisik juga bisa dikendalikan dengan semprotan air bertekanan tinggi.
Serangan thrips dapat menimbulkan bekas yang bersifat permanen, sehingga menurunkan mutu buah jeruk. Pencegahannya dapat dilakukan dengan pemangkasan agar tidak terlalu rapat sehingga sinar matahari masuk . Tujuannya untuk menjaga kelembaban sehingga akan meminimalisir serangan hama dan penyakit. Selain itu thrips juga dikendalikan dengan pestisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid.
Tungau juga menyebabkan kulit buah menjadi burik. Serangannya mulai dari daun, tangkai dan buah. Pengendalian penyakit dengan bubur california mampu menekan populasi dari hama termasuk tungau. Pengendalian bisa dilakukan dengan pestisida berbahan aktif propagit, piridaben, dan bahan aktif lainnya yang sesuai.
Monitoring dan pengendalian intens dilakukan ketika fase bunga. Saat itu biasanya hama akan mulai muncul. Dengan dkendalikan sejak awal maka buah yang dihasilkan akan mulus dan berkualitas.