Mentan Jadikan Peringatan Hari Krida Pertanian sebagai Momentum Kebangkitan Pertanian Indonesia
Jakarta (24/6) - Memperingati Hari Krida Pertanian ke-52, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap ini bisa menjadi momentum untuk kebangkitan pertanian Indonesia untuk saling menghargai dan bersyukur atas perjuangan pertanian Indonesia serta melanjutkan cita-cita pertanian Indonesia sebagai lumbung pangan bangsa dan lumbung pangan dunia.
"Kita harus fokus. Pompanisasi ini solusi cepat menangani kekeringan dan El Nino. Sekarang masih El Nino, kekeringan sudah masuk, jadi keduanya overlap," kata Mentan Amran.
Pompanisasi adalah program percepatan irigasi sawah yang menggunakan air sungai yang dipasangan pipa untuk mengairi sawah-sawah petani. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan air sepanjang tahun, baik di musik kemarau maupun di musim hujan, akan terjamin sehingga Indeks Pertanaman (IP) bisa meningkat.
Mentan Amran mengatakan bahwa FAO (Food and Agriculture Organization) telah memberikan peringatan kepada dunia bahwa penduduk dunia sedang dalam acaman kekurangan pangan di tahun 2050. Oleh sebab itu, perlu adanya gerak cepat dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjaga kestabilan stok pangan untuk masyarakat Indonesia.
"Tolong hati-hati, karena sekarang dunia kelaparan. Ada surat FAO mengatakan kalau 2050 penduduk dunia kekurangan pangan. Sekarang ada 10 negara kelaparan. Tolong menjadi perhatian kita semua," tambahnya lagi.
Dalam semangat perayaan Hari Krida Pertanian, Mentan berharap seluruh pegawai Kementerian Pertanian dapat bersinergi untuk meningkatkan luasan PAT (Penambahan Areal Tanam), meningkatkan stok benih tanaman pangan, percepatan pemasangan pompanisasi serta agar bisa menghindari ancaman kelaparan dunia.
"Jangan main-main. Ini sangat serius, kondisi pertanian saat ini yang terberat. Hati-hati, penduduk kita 270 juta tidak boleh kekurangan pangan, kita harus berjibaku, kita harus bekerja keras," tutup Mentan Amran.