Lebih Kenal dengan Jeruk dari Sumatera
Pulau Sumatera memiliki potensi besar dalam bidang hortikultura. Salah satu komoditas yang menonjol adalah jeruk. Di balik keberagaman komoditas lainnya, banyak varietas jeruk yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Beberapa provinsi di Sumatera memiliki jenis jeruk khas yang hanya dapat ditemukan di daerah tersebut.
Di Aceh, hadir Keprok Gayo, jeruk yang tumbuh subur di dataran tinggi antara 800 hingga 1000 meter di atas permukaan laut. Dengan warna buah yang memikat, antara oranye dan kekuningan, jeruk ini memberikan sensasi manis dengan sentuhan keasaman yang segar. Dalam budidaya yang tepat, satu pohon Keprok Gayo dapat menghasilkan 80-100 kg buah dalam usia produksi.
Tidak kalah menarik, Provinsi Sumatera Utara juga memiliki varietas jeruk yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, baik jenis Keprok maupun Siam. Varietas seperti Keprok Brastepu dan Siam Madu telah banyak ditanam di Sumut dan daerah-daerah lainnya. Keprok Brastepu berkembang di dataran tinggi pada ketinggian 750-1000 meter di atas permukaan laut. Rasa manis dan segar dengan warna kulit oranye kekuningan adalah ciri khas buah ini. Disamping itu ada varietas Keprok Maga yang berasal dari Hutan Tinggi, Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Keunggulan lain jeruk ini adalah penampilan buah yang menarik dengan warna kulit buah dan daging buah oranye. Selain itu mempunyai tekstur daging buah yang halus dan berair. Wilayah adaptasi jeruk ini berada di ketinggian 600 – 800 mdpl.
Siam Madu, salah satu unggulan jeruk di Sumut dan nasional, menawarkan rasa manis yang begitu menggoda sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Buah ini memiliki warna kulit oranye saat ditanam di dataran tinggi, sementara di dataran rendah warnanya beralih menjadi hijau kekuningan. Rasanya yang manis membuatnya semakin populer dan banyak dicari oleh konsumen.
Tidak ketinggalan, di Sumatera Barat, terdapat varietas jeruk Keprok dan Siam yang patut diperhitungkan. Keprok Kacang Solok, berasal dari Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Solok, menawarkan rasa manis dengan sentuhan asam yang segar, serta warna kulit hijau kekuningan yang unik. Jenis jeruk ini dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Siam Gunung Omeh, yang berasal dari Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, meski termasuk jenis jeruk Siam, memiliki kulit berwarna oranye ketika tumbuh di dataran tinggi. Rasa manis dan ukuran buah yang lebih besar dari jeruk Siam biasanya menjadikan jenis ini unggul dan menjadi komoditas stau di Kabupaten 50 Kota dan Sumatera Barat.
Provinsi Bengkulu juga menawarkan kontribusi dalam dunia jeruk dengan jeruk Keprok RGL. Jeruk ini menjadi salah satu komoditas potensial di Desa Rimbo Pengadang, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong. Warna kuning dan rasa segar serta manis membuat jeruk ini sangat potensial untuk dikembangkan. Keunggulan buah ini berbunga sepanjang tahun. Jeruk Keprok RGL tumbuh di dataran tinggi dan saat ini telah tersebar di beberapa daerah.
Tidak dapat disangkal bahwa potensi jeruk di Sumatera belum sepenuhnya tergali. Beberapa varietas jeruk mungkin masih belum dieksplorasi atau dikenal secara umum. Terobosan baru juga terus berkembang, termasuk di daerah Riau dan beberapa lokasi lain yang potensial untuk pengembangan jeruk.
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian dan kelimpahan Sumber Daya Genetik Jeruk. Dengan mengumpulkan dan mengelola variasi genetik jeruk, melalui BSIP Jestro membantu melindungi keragaman genetik yang diperlukan untuk inovasi dan pengembangan lebih lanjut dalam budidaya jeruk dengan menyimpan SDG Jeruk dari seluruh Indonesia untuk dikelola dalam rumah kasa yang terlindung dari OPT.
Jeruk, sebagai salah satu komoditas hortikultura yang penting, memerlukan perhatian dan upaya untuk memastikan kelestariannya guna mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan agribisnis jeruk di Indonesia.