• Jl. Raya Tlekung No. 1
  • (0341) 592683
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BRMP Jestro

Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Thumb
312 dilihat       27 Desember 2023

Keprok Grabag, Manis Segar Dengan Aroma Khas

Jeruk Keprok Grabag telah terdaftar sebagai varietas dengan SK Menteri Pertanian No. 599/Kpts/SR.120/2007. Bentuk buahnya bulat dengan ukuran 95-165 gram per buah. Keunggulannya daging buah berwarna oranye, memberikan rasa manis sedikit asam, dan memiliki tekstur yang berserat. Selain itu buah ini memiliki aroma yang khas. Tanaman ini memiliki adaptasi baik untuk pertumbuhan di dataran tinggi, khususnya antara 800 - 1200 mdpl dengan produktivitas 60 - 80 kg/pohon/tahun. Namun, sayangnya, varietas Keprok Grabag di daerah asalnya kini mulai menghilang.

Keprok Grabag, yang di daerah asalnya sejak dulu hingga sekarang hanya ditanam di pekarangan, belum mengalami pengembangan yang luas atau dalam lingkup kawasan terpadu. Pada tahun 1980-an,  ribuan tanaman jeruk Keprok Grabag dapat dijumpai, namun saat ini tanaman ini hampir punah.

Kelangkaan ini disebabkan oleh serangan penyakit Huanglongbing (HLB) atau lebih dikenal dengan nama CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Penyakit ini, yang sampai saat ini belum memiliki obat, masih menjadi ancaman serius bagi petani jeruk di seluruh dunia. Beberapa negara bahkan meluncurkan program khusus untuk mengatasi penyakit mematikan ini.

Pengembangan dari tanaman jeruk Keprok Grabag di masa depan sangat penting sebagai upaya perlindungan dan regenerasi  dapat membantu melestarikan varietas berharga ini ke depannya.

Prev Next

- BSIP Jestro


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    Mentan Terobos Banjir dan Longsor Setelah Pantau Kondisi Pertanian pada Musim Hujan di Sulawes
    21 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Sehari Empat Propinsi, Demi Swasembada Mentan Amran Hanya Istirahat di Heli dan Pesawat
    20 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
    20 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Temui Wamentan Sudaryono, Kadin Indonesia Sinergikan Upaya Peningkatan Sektor Peternakan Nasiona
    19 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Lewat Brigade Pangan, Wamentan Sudaryono Optimistis Jambi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
    13 Des 2024 - By BSIP Jestro

tags

bsip grabag jeruk jestro keprok keprokgrabag magelang ngablak

Kontak

(0341) 592683
(0341) 593047
[email protected]

Jl. Raya Tlekung No. 1, Junrejo
Kota Batu, Jawa Timur 

65327

https://jestro.bsip.pertanian.go.id/

© 2022 - 2025 Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. All Right Reserved