BSIP Gelar Sarasehan Penguatan Manajemen
Bogor – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) menyelenggarakan Sarasehan Sosialisasi dan Penguatan Manajemen di Gedung Display Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun), Bogor, Jawa Barat.
Sarasehan yang digelar pada Senin (26/12) dihadiri oleh Kepala Balitbangtan periode sebelumnya, profesor riset bidang pertanian, dan pejabat lingkup BSIP. Sekretaris Badan Dr. Haris Syahbuddin mengungkapkan bahwa kegiatan sarasehan merupakan sarana sosialisasi sekaligus mendengarkan masukan untuk membangun BSIP ke depan.
“Kita menghimpun Bapak dan Ibu semua untuk mendapatkan masukan sekaligus sosialisasi bagaimana BSIP ke depan. Kita punya 64 unit kerja yang tentunya membutuhkan kekompakan dan komitmen bersama,” kata Haris.
Kepala Badan Prof. Fadjry Djufry mengungkapkan sebagai badan baru, BSIP memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
“Saya berharap dukungan kita semua, beri kita masukan karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Apalagi tugas kita sangat besar, kita bersentuhan dengan direktorat jenderal teknis dan mengawal standardisasi dari hulu hingga hilir,” ucap Fadjry.
Fadjry memaparkan bahwa lahirnya BSIP sesuai dengan kebutuhan negara untuk meningkatkan jaminan mutu dan daya saing produk pertanian dalam negeri.
“Sebagai contoh, sekarang ini buah impor yang masuk ke kita belum punya standar mutu. Ke depan kita bisa menentukan mutu buah yang seperti apa, bagaimana gradenya, jadi ada standar industri dan standar internasionalnya,” paparnya.
Fadjry berharap penguatan manajemen dapat mendorong BSIP bergerak cepat untuk mulai merealisasikan program standardisasi instrumen pertanian.
“Kita mulai gerak cepat tahun 2023 kita selesaikan standardisasi berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan. Kita mulai melakukan proses perencanaan, perumusan, penetapan, pemberlakuan, hingga pengawasan standarnya,” ungkapnya. (Hms/Nita)